Jika dicalonkan
oleh Partai Golkar sebagai capres, Pranowo akan mengubah peta dukungan partai
politik. Hal itu merupakan temuan survei eksperimental yang dilakukan Saiful
Mujani Research and Consulting (SMRC).
Saiful Mujani
menjelaskan survei eksperimental yang dilakukan SMRC untuk menilai efek calon
presiden terhadap perolehan suara Partai Golkar. Ada tiga tokoh yang dipilih
dan diperlakukan sebagai treatment yaitu Airlangga Hartarto, Ganjar, dan Erick
Thohir.
Airlangga
dimasukkan karena dia sebagai ketua partai. Ganjar karena ada diskusi di
kalangan Golkar untuk diusung sebagai calon. Sementara Erick adalah politikus
non-partai yang selama ini sudah melakukan sosialisasi. Tokoh-tokoh lain yang
sudah dideklarasikan oleh partai lain tidak dimasukkan, seperti Prabowo
Subianto dan Anies Baswedan.
Di antara tiga nama tersebut, studi ini
menemukan bahwa Ganjar memiliki efek positif pada penguatan suara Golkar. Dalam
treatment, pertanyaan kuesioner adalah jika Golkar mencalonkan Ganjar sebagai
capres, partai atau calon dari partai mana yang akan dipilih. Dalam simulasi ini,
Golkar mengalami penguatan dari 11 persen menjadi 17 persen suara. Kenaikan
suara Golkar kurang lebih 6 persen.
Menurut Saiful,
ini menunjukkan Ganjar bisa menaikkan suara Partai Golkar, jika dia dicalonkan.
Kalau Ganjar dicalonkan oleh Golkar, dia mengajak (sebagian) pemilihnya pergi
ke Golkar.
Saiful melihat
bahwa Ganjar Pranowo adalah figur yang relatif terbuka. Jika ada penjelasan
yang meyakinkan, dia bisa saja pindah ke partai lain. Namun demikian,
lanjutnya, hal semacam itu tidak terlalu baik dalam konteks pendidikan politik.
Seharusnya orang yang sudah berkarir dalam partai politik begitu panjang, tetap
ada di partai tersebut.
Faktor Ganjar
sangat kuat dan bisa mengubah peta politik nasional. Dalam treatment di mana
nama Airlangga dimasukkan dengan format pertanyaannya menjadi bila Golkar
mencalonkan Airlangga untuk menjadi presiden, partai atau calon partai mana
yang akan dipilih, hasilnya partai Golkar mendapatkan 13 persen suara. Ada
kenaikan dua persen dari hasil variabel kontrol, tapi tidak signifikan.
Saiful
menjelaskan bahwa kenaikan dua persen ini tidak cukup signifikan untuk
menyatakan pencalonan Airlangga memiliki efek positif pada perolehan suara
Golkar. Namun penting digarisbawahi, lanjut Saiful, setidak-tidaknya pencalonan
Airlangga tidak memiliki efek negatif.
Saiful
menyimpulkan bahwa yang bisa membantu peningkatan suara Golkar adalah Ganjar
Pranowo. Namun pencalonan Ganjar oleh Golkar bisa mengubah peta kekuatan partai
politik Indonesia.
Survei ini dalam
format wawancara tatap muka pada 3-9 Oktober 2022. Populasi survei ini adalah
seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni
mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei
dilakukan.
Dari populasi
itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220
responden. Response rate sebesar 1027 atau 84%. Margin of error survei dengan
ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95%
(asumsi simple random sampling).
Metode eksperimental
untuk menguji efek pencalonan presiden terhadap elektabilitas partai dilakukan
dengan membagi responden secara acak ke dalam empat kelompok (kontrol, treatmen
1, treatment 2 dan treatmen 3), dan setiap responden mendapat satu pertanyaan
sesuai kelompoknya.
0 komentar:
Posting Komentar