Wagub Jawa
Tengah Taj Yasin Maimoen menerima kunjungan kerja dari Duta Besar Uni Emirat
Arab untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri. Kunjungan itu dimanfaatkan
wagub untuk mempromosikan potensi investasi di Jawa Tengah.
“Kami
alhamdulillah pada tahun 2021, Jateng mendapat predikat terbaik pertama dengan
perolehan nilai 93,959, atas kinerja pelayanan terpadu satu pintu dan
percepatan pelaksanaan berusaha, dari Kementerian Investasi,”
Ditambahkan,
Jateng juga berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19
sebesar 3,32% pada 2021. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Jateng sempat merosot
pada angka -2,65%. Semester I 2022, pertumbuhan ekonomi Jateng sudah semakin
baik, yakni 5,44%
Pertumbuhan
ekonomi ini, kata Gus Yasin,.sapaan wagub, tidak lepas dari keberhasilan
realisasi investasi, baik dari penanaman modal dalam negeri, maupun penanaman
modal asing. Pada semester I 2022, investasi yang masuk di Jateng mencapai
Rp27,02 triliun. Nilai investasi itu diperkirakan akan terus meningkat hingga
akhir tahun ini.
Lebih lanjut
wagub menjelaskan, untuk penanaman modal asing, Jepang adalah negara yang nilai
investasinya tertinggi di Jawa Tengah. Berdasarkan data dari DPMPTSP Provinsi
Jateng, periode triwulan III tahun 2022, negeri sakura itu menanamkan investasi
lebih dari 777 juta dolar AS. Selanjutnya,.pada posisi kedua ada negara Korea
Selatan (298 juta dolar AS lebih). Menempati ranking ketiga investasi tertinggi
adalah Singapura (235 juta dolar AS lebih). Posisi kunci atau peringkat 10
investasi terbesar di Jateng berasal dari negara Taiwan, dengan nilai 31 juta
dolar AS lebih).
Pihaknya senang
apabila Uni Emirat Arab berkenan bekerja sama dan menanamkan investasinya di
Jawa Tengah. Ada banyak bidang yang bisa dikerjasamakan. Antara lain
pendidikan, pariwisata, dan energi baru terbarukan. Dubes UEA Abdulla Salem Al
Dhaheri menyambut positif tawaran Wagub Taj Yasin. Disebutkan, Uni Emirat Arab
sebenarnya sudah menanamkan investasi di Indonesia sebesar 32 miliar dolar AS.
Uni Emirat Arab,
lanjutnya, terbuka untuk melakukan investasi dan kerja sama di bidang apapun.
Apalagi, populasi penduduk Jawa Tengah mewakili sekitar 13 persen penduduk di
Indonesia. Namun, sebelum menanamkan investasi dan terjalin kerja sama, perlu
ada kajian yang jelas.
0 komentar:
Posting Komentar